Rabu, 12 Juni 2013

Kesalahan Umum Penggunaan Disavow Link Tool Yang Harus Anda Hindari

disavow link tool
Dalam postingan saya beberapa waktu yang lalu mengenai menghapus bad link yang mengarah ke situs Anda, saya membahas tentang dampak tentang kualitas backlink rendah dapat membahayakan situs Anda dan bagaimana Anda harus menghapusnya untuk menghindari hukuman Penguin. Tapi link ini tidak selalu dalam kendali Anda, itulah sebabnya mengapa Google menghadirkan Link Disavow tool. Ini adalah alat yang hebat yang dapat digunakan untuk menginformasikan Google untuk mengabaikan beberapa link inbound sepenuhnya. Tapi banyak orang terus membuat kesalahan dengan Disavow Tool ini. Berikut adalah beberapa kesalahan yang paling umum dan cara-cara untuk menghindarinya.

Tontonlah video ini terlebih dahulu:


Format File dan Konten Yang Salah
Anda harus mengirimkan file ke Google yang berisi semua URL yang ingin Anda abaikan. File ini hanya berupa teks biasa berupa file (.txt). Tidak mendukung format lainnya yang berupa (.doc, .xls). File ini hanyalah berupa file teks biasa yang berekstensi .txt.

File teks Anda hanya berisi daftar URL yang ingin Anda ingkari, dipisahkan oleh jeda baris. Jadi setiap baris harus berisi hanya satu URL. Baris yang diawali dengan tanda (#), maka dia akan diabaikan. Maka dari itu bila ingin menuliskan komentar, berilah tanda (#) di awal baris. Anda dapat menentukan URL dengan mengetikkan domain: diikuti dengan URL halaman. Berikut ini adalah contohnya filenya.

# Contacted owner of spamdomain1.com on 7/1/2012 to
# ask for link removal but got no response
domain:spamdomain1.com
# Owner of spamdomain2.com removed most links, but missed these
http://www.spamdomain2.com/contentA.html
http://www.spamdomain2.com/contentB.html
http://www.spamdomain2.com/contentC.html

Jika file Anda gagal untuk mencocokkan format tertentu, atau jika Anda memiliki simbol aneh dan/atau sintaks yang salah dalam file maka akan ditolak dan link tidak akan diabaikan.

Domain Disavowal
Untuk mengabaikan seluruh domain, tambahkan domain: kata kunci sebelum URL domain. Misalnya, domain: spamsite1.com. Jangan gunakan domain disavowal untuk URL halaman.
Satu lagi! Anda harus memastikan bahwa penulisan syntax sudah benar. Setelah domain: jangan memulai URL dengan http://, atau bahkan www. Cukup memulai dengan nama domain, misalnya domain:spamsite1.com.

Komentar!
Banyak orang cenderung untuk menjelaskan situasi mereka dalam bentuk komentar di dalam file teks yang mereka kirimkan. Komentar itu tidak akan terbaca sehingga mereka akan sia-sia. Anda harus menulis semua baris dalam permintaan peninjauan Anda. Saat menulis begitu banyak baris komentar, ada kemungkinan Anda mungkin kehilangan sebuah tanda (#), dalam hal ini file tersebut akan dianggap file 'buruk'.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar